A. PENDAHULUAN
Komunitas
Generasi Baru Indonesia adalah komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia (BI)
yang diberikan kepada seluruh Perguruan Tinggi Negeri pilihan yang ada di
Indonesia. Komunitas ini bertujuan untuk memberikan ruang kepada setiap
Mahasiswa berprestasi untuk mengaktualisasikan setiap bakat yang dimilikinya, sebab
Bank Indonesia memberikan fasilitas yang seluas-luasnya baik dalam bentuk
materi maupun non materi dalam merealisasikan setiap ide ataupun gagasan yang
dimiliki oleh setiap mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia (BI) tersebut.
Salah
satu bentuk konsistensi kepedulian Bank Indonesia (BI) terhadap komunitas ini
adalah diselenggarakannya kegiatan GenBI Leadership Camp. Kegiatan ini
diselenggarakan pada tanggal 14-17 Juni 2015 di IPC university, Bogor. Kegiatan
ini diikuti oleh 385 peserta anggota komunitas GenBI yang berasal dari 77 Perguruan
Tinggi Negeri yang ada di Indonesia. Kegiatan ini dimaksudkan oleh Bank
Indonesia dapat memberikan pengetahuan tentang hakikat dari sebuah kepemimpinan
dalam mengahadapi perkembangan globalisasi. Di samping itu pula, kegiatan ini
diharapkan mampu menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan serta mempererat
silaturahmi antar mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia.
B.
DESKRIPSI KEGIATAN
Minggu 14 Juni 2015 merupakan awal dari kegiatan GenBI
Leadership Camp. Waktu tersebut digunakan sebagai keberangkatan para peserta
serta breafing untuk kegiatan 2 hari kedepannya. Pada hari ini pula tepatnya
sekitar pukul 22:00 wib kami berkenalan dengan berbagai peserta yang berasal
dari seluruh anggota komunitas GenBI se-Nusantara.
Senin 15 Juni 2015 kegiatan diawali dengan pembukaan berupa Tarian nusantara dari Ayu
Citra Dance. Pada tarian ini terdapat 2 session tarian yaitu tarian modern yang
merupakan gabungan tarian dari Kalimantan, Jawa, dan Bali. Selanjutnya
merupakan tarian khas Sumatra Barat. Acara selama satu hari dipandu oleh Ajeng
Kamaratih.
Laporan acara GenBI Leadership Camp ini disampaikan
oleh Bapak Tirta Segara selaku Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI).
Disampaikan pula bahwa GenBI dibentuk pertama kali pada tanggal 11 November 2011
dengan tujuan sebagai sumbangsih Bank Indonesia kepada lingkungan sekitar.
GenBI Leadership Camp ini merupakan first camp yang diharapkan
dapat dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Tema dari camp ini adalah “GenBI
Berbagi Inspirasi” dan diikuti oleh 385 mahasiswa dari 77 perguruan
tinggi. Tujuan diadakan acara ini adalah untuk mempererat baik dari Bank
Indonesia ke GenBI ataupun GenBI antar wilayah se-Indonesia. Tujuan selanjutnya
adalah memupuk rasa persatuan dan kesatuan dan memberikan motivasi
kepada seluruh GenBI.
Dengan terbentuknya komunitas GenBI diharapkan
mahasiswa GenBI dapat menjadi volunteer kebijakan BI kepada masyarakat luas
serta menjadi agent of change yang selanjutnya diharapkan sebagai future
leader Indonesia.
1. Sesi
Governor’s Lecture
Oleh:
Gubernur Bank Indonesia, (Bpk. Agus D.W Martowardojo)
”Membangun Kepemimpinan Berkarakter, Menciptakan
Pemimpin Bangsa”
Speech disampaikan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia,
Bapak Agus D. Martowardojo, dengan tema “Membangun Kepemimpinan Berkarakter,
Menciptakan Pemimpin Bangsa”. Bapak Agus D. Martowardojo menyampaikan bahwa
dalam kepemimpinan dibutuhkan 4 hal, yaitu:
1.
Keahlian
(sesuai disiplin ilmu)
2.
Karakter
(integritas, kejujuran, disiplin)
3.
Kemampuan
interpersonal (kemampuan pengelolaan organisasi dan berkolaborasi dengan
lingkungan)
4.
Punya
visi
Dari speech yang
disampaikan ada beberapa wise word yang menarik untuk menjadi bahan renungan
kita semua diantaranya:
Orang yang diiri adalah orang yang kaya
Orang yang ditakuti adalah orang yang punya kuasa
Namun, orang yang dipercaya adalah orang yang punya
karakter
Lebih
baik kehilangan handphone, motor, ataupun mobil daripada kehilangan karakter
Gaya
kepemimpinan dibagi menjadi 3: Autocratic (otoriter à kepemimpinan ke atas, mayoritas suara dari
pemimpin), Delegative (kepemimpinan ke bawah, keputusan diambil berdasarkan
suara penuh dari pengikut), serta Democratic.
Menurut
Bapak Agus D. Martowardojo, yang harus menjadi perbaikan di Indonesia terdapat
3 hal yaitu daya saing, efisiensi, serta SDM. Hal utama lagi adalah We must resolutely Say
NO to corruption.
Pada sesi Tanya jawab, terdapat sebuah pertanyaan dari kami yakni
pertanyaan terkait dengan managemen diri dalam menyeimbangkan antara kuliah dan
organisasi serta kenapa nilai rupiah dapat turun. Bapak Agus D. Martowardojo
menjelaskan bahwa perlu adanya planning terhadap setiap aktifitas kehidupan.
Berkaitan dengan turunnya nilai tukar rupiah beliau menjelaskan bahwa hal ini
dipicu dari tingginya import yang dibarengi dengan melemahnya eksport. Hal ini
membuat kebutuhan valuta asing naik dan akhirnya nilai rupiah menurun.
2. Sesi Leadership Lecture
Oleh:
Wakil Ketua DPR RI (Bpk.DR.Ir.H. Taufik Kurniawan, MM)
“Pemimpin Tak Hanya Dilahirkan Tapi Bisa Diciptakan”
Melanjutkan apa yang disampaikan oleh Bapak Agus D. Martowardojo bahwa gaya
kepemimpinan yang terbaik adalah kombinasi dari ketiga gaya yaitu otoriter,
demokrasi, dan delegasi.
Tahukah kalian sekarang Indonesia sudah memiliki berapa presiden?? Kalau jawaban kalian 7. Kalian BELUM benar kawan. Loh,
kok bisa? Pak Soekarno, Pak Soeharto, Pak Habibie, Pak Abdurrahman Wahid, Bu
Megawati, Pak SBY, dan Pak Jokowi. Tuh jumlahnya 7. Jangan kalian lupa kita
memiliki Presiden ke-2 saat Indonesia dalam keadaan genting. Ingatkah kalian
PDRI yang berlokasi di Bukittinggi dengan presiden Mr. Syafruddin
Prawiranegara. Ya, memang masih
sering kita melupakannya bahkan atau kita tidak tahu. Ada salah satu judul artikel
yang saya peroleh, “Tak Ada PDRI, Tak Ada NKRI,” dan menurut saya itu benar.
Jadi mulai sekarang diingat-ingat bahwa kita punya 8 presiden.
Bapak Taufik Kurniawan juga berpesan agar GenBI tak hanya menjadi mahasiswa
yang hanya textbook dan selalu berserah diri pada Allah. Bapak Taufik
menyatakan bahwa pemimpin tak hanya dilahirkan tapi bisa diciptakan, di mana
pemimpin harus bisa berkomunikasi dengan lingkungan atau jangan kuper dan yang
paling penting adalah membentengi moralitas.
Dalam
penyampaian materinya, wakil ketua DPR menyampaikan bahwa generasi muda saat
ini jangan pernah takut untuk menjadi seorang pemimpin, sebab reformasi yang
telah kita capai di era 1998 telah membuka ruang seluas-luasnya untuk hal
tersebut.
Dalam sesi ini pula Bapak Taufik Kurniawan juga
memeberikan motivasi kepada kami semua bahwa banyak pemuda yang telah berhasil
menjadi pemimpin baik di Legislatif maupun Eksekutif.
Adapun
beberapa contoh yaitu :
1. Riri
Damayanti anggota DPD RI di usia 25 tahun.
2. Ade Reski
Pratama anggota DPR RI di usia 26 tahun.
3. Muhammada
Ridho Ficardo Gubernur Lampung di usia 34 tahun.
4. Muh.
Makmun Ibnu Fuad Bupati Bangkalan di usia 28 tahun.
Hal diatas menjadi spirit agar pemuda tidak takut
untuk memulai dan menjadi seorang pemimpin.
3. Sesi Leaders Talk
Oleh:
-
Deputi Gubernur Senior Bank
Indonesia (Bpk. Mirza Adityaswara)
-
Guru besar Universitas
Andalas (Bpk. Prof. DR. Ir. Musliam Kasim MS)
-
Guru Besar Universitas
Indonesia (Bpk. Prof. DR. Firmansyah)
-
Social Enterpreneur oleh
Ketua Umum Yayasan Cinta Anak Bangsa (Ibu Veronica Colondam)
“Jangan Pernah Berhenti Belajar”
Pada session siang, materi disampaikan secara panel dengan 4 pemateri dan 1
moderator. Pemateri pertama adalah Bapak Mirza Adityaswara (Deputi Gubernur
Senior BI) bertema Perekonomian Indonesia dan Daya Saing Bangsa. Bapak
menyampaikan bahwa ekonomi di Indonesia masih belum mandiri yang dapat dilihat
dari banyaknya import. Hal ini dapat disebabkan oleh terlenanya kita akan
potensi yang kita punya. Kedepannya diharapkan dapat terbentuk usaha-usaha yang
dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Bapak Mirza berpesan agar kita, sebagai
Generasi Baru Indonesia, agar jangan berhenti belajar terutama dalam menuju
MEA.
Pemateri
kedua adalah Prof. Musliar Kasim (Wamendikbud periode 2009-2014). Tema yang
disampaikan adalah kualitas pendidikan dan daya saing bangsa. Prof. Musliar lebih menekankan pada peningkatan
pendidikan di Indonesia terutama untuk menuju MEA dan dunia
Internasional. GenBI harus menjadi
generasi yang disiplin, bertanggung jawab, dan selalu belajar.
Pemateri ketiga adalah Bapak Firmansyah (Rektor Paramadina). Bapak
Firmansyah menyampaikan bahwa perbaikan ekonomi diawali dengan optimisme. Untuk
setiap pencapaian kita harus selalu bersyukur atas kemajuan. Sebagai mahasiswa
kita harus aktif di kegiatan mahasiswa. Dalam penyiapan menuju MEA, mahasiswa
harus memiliki hardskill, softskill, dan penguasaan bahasa yang kuat serta
penguatan kompetensi dan kapabilitas.
Pemateri keempat adalah Bu Veronica yang merupakan founder dari YCAB. Pada
awal materi diperlihatkan video dari Kristanti yang dulunya adalah
seorang baby sitter dan sekarang bekerja sebagai Samsung
Electrician.
Disampaikan pula bahwa sebuah mimpi akan terwujud dari adanya access dan
opportunity. Pendidikan menjadi awal yang akan melahirkan wawasan. Dari sebuah
wawasan maka akan menghasilkan ambisi dan selanjutnya menciptakan mimpi.
4. Sesi Dia-Loe-Gue Inspiration
Oleh: Walikota Bogor (Bpk. DR. Bima Arya Sugiarto)
“Bicara cita-cita pemimpin muda, antara harapan dan
kenyataan”
Malamnya, acara berupa dialog bersama walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto. Dalam mewujudkan mimpi, yang menjadi terpenting
menurut Kang Bima adalah Fokus dan Time management. Menurutnya untuk mencapai itu semua, seorang mahasiswa
harus menonton film dan membaca. Selain itu organisasi menjadi awal dari
kehidupan bermasyarakat, karena menurut Kang Bima: learning never end is in
university of life.
Dalam materi
yang disampaikannya ada Wise word yang menarik dari Kang Bima:
Ada saatnya berjuang dg lisan
Ada saatnya berjuang dg tangan
Tidak pernah tumbang karena cacian
Tidak pernah terbang karena pujian
Tidak ada jalan pintas menuju puncak
Hidup itu singkat harus punya manfaat
Hidup itu sekali harus punya arti
Hidup itu penuh arti jadi kita harus berbagi
Masa depan itu dijemput, bukan ditunggu
Kang Bima bercerita tentang 1 kalimat yang merupakan inspirasi dari
seniornya saat kuliah yaitu Buku, Pesta, Cinta. Inti dari kalimat tersebut
adalah perlu adanya keseimbangan dalam kehidupan. Di mana sebagai mahasiswa
haruslah memperbanyak ilmu, namun juga harus bersenang-senang dalam artian
mencari kegiatan positif lain seperti organisasi yang dapat memberikan ilmu
tambahan di kehidupan, serta tambahan cinta sebagai bumbu dalam hidup.
Kang
Bima mengklasifikasikan anak muda menjadi 3 karakter yaitu:
1. All about themselves (selalu memikirkan diri sendiri,
semua tindakan ditujukan hanya pada diri sendiri)
2. Galau dengan dirinya (masih galau dengan tujuan hidup,
mau ke arah mana dan apa yang akan dilakukan kelak)
3. Sudah selesai dengan dirinya (sudah mengetahui visi
dan misi hidup)
5.
Sesi Out Bound (The Happy Day)
Keesokan harinya adalah berupa outbound yang bertempat di Sentul City. Di
sini terdapat 8 permainan yang tak hanya main-main saja, namun juga terdapat
arti tersirat di dalamnya seperti pentingnya kerja sama, konsentrasi,
komunikasi, trust, kejujuran, keberanian, strategi, keikhlasan, dan
tentu saja leadership. Sebenarnya sih masih banyak lagi kawan,
hehe
Selanjutnya pada pukul 13.00, di isi materi terkait mind set leader oleh Poppy Amalya
sang motivator. Di
sini diberikan motivasi agar dapat percaya pada diri sendiri serta lingkungan.
Kita tidak boleh apatis, harus saling tolong menolong. Harus bisa meminta maaf
dan memaafkan. Waktu acara sih sampai nangis2 kawan.
Malamnya
ada acara farewell night berupa persembahan dari 5 GenBI, yaitu wilayah
Papua, Sumatera Barat, Yogyakarta, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Acara GenBI Leadership Camp ditutup dengan pelepasan
lampion.
C. PENUTUP
Demikian
resume kegiatan GenBI Leadership Camp I ini dibuat, semoga dapat bermanfaat
bagi setiap orang yang membacanya terkhusus bagi seluruh anggota komunitas
Generasi Baru Indonesia (GenBI), Sulawesi Tenggara. Kami menyadari atas semua
kekurangan dalam penyusunan resume ini oleh karena itu sebagai Tindak Lanjut
dari semua rangkaian kegiatan dalam Leadership Camp tersebut adalah melakukan
kegiatan Leadership Camp GenBI SULTRA, tentunya saran dan masukan kepada semua
pihak sangat kami harapkan untuk dapat mencapai hikmah atau manfaat dari
kegiatan tersebut.
Foto 1: Laporan Penyelenggara Kegiatan Foto 2: Speech Oleh Gubernur BI
Foto 3: Sesi Governo’s
Leacture foto 4: Sesi Leaders Talk
Foto 5: Sesi
Dia-Loe-Gue Inspiration foto
6: tanya jawab
Foto 7: sesi outbond (happy day) Foto 8: Popy Amalya (renungan
& motivasi)
Foto 9: Persembahan tarian (GenBI Makassar)
Foto 10: Pelepasan Lampion (malam freewel)
How do I make money from playing games and earning
BalasHapusThese are the งานออนไลน์ three most popular forms of https://septcasino.com/review/merit-casino/ gambling, casinosites.one and are explained in a very concise and febcasino concise manner. The most common forms of gambling are: communitykhabar